Warning: session_start(): open(/opt/alt/php72/var/lib/php/session/sess_dadbec82d339ce229a9cfd531c6376d0, O_RDWR) failed: Disk quota exceeded (122) in /home/bumiman3/public_html/driyamedia/wp-content/plugins/landing-pages/landing-pages.php on line 24

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /opt/alt/php72/var/lib/php/session) in /home/bumiman3/public_html/driyamedia/wp-content/plugins/landing-pages/landing-pages.php on line 24
Mempengaruhi Opini Publik lewat Artikel - Driyamedia
Home / Kiat / Advokasi Hasil Belajar / Mempengaruhi Opini Publik lewat Artikel

Mempengaruhi Opini Publik lewat Artikel

Banyak cara untuk mempromosikan sebuah ide atau gagasan. Salah satunya adalah dengan menulis sebuah artikel opini dan mengirimkannya ke media cetak. Harapannya tentu saja agar tulisan itu bisa termuat dalam rubrik opini sehingga ide tadi berkembang menjadi bagian dari wacana publik. Jika publik menganggap gagasan tadi cukup visibel dan rasional, maka bisa jadi sebuah perubahan akan terjadi.

Persoalannya, membuat artikel yang argumentatif dan layak muat bukan perkara mudah. Dibutuhkan kiat tertentu agar tulisan itu tidak berhenti di keranjang sampah redaktur opini. Seperti halnya pembuatan tulisan populer lainnya, maka diperlukan perencanaan yang sistematis, mulai dari tahap persiapan, penulisan, hingga menentukan media massa mana yang akan dikirimi artikel.

Persiapan Sebelum Menulis

  • Tentukan topik yang akan dibahas. Berpikirlah seperti awak media berpikir. Topik yang dipilih harus mengandung nilai berita. Setidak-tidaknya mengandung unsur kebaruan, kontroversial, dan menyangkut kepentingan masyarakat luas.
  • Kumpulkan rujukan-rujukan yang berkaitan dengan topik yang akan dibahas. Rujukan dapat diperoleh dari pemberitaan media massa, buku, dan hasil penelitian. Untuk memperluas akses, manfaatkan fasilitas jaringan internet.
  • Telusuri pendapat-pendapat orang lain mengenai topik yang dipilih, baik yang berkesuaian maupun yang berseberangan dengan pandangan Anda. Upayakan agar ide yang akan ditulis bukan merupakan duplikasi atau repetisi dari pendapat yang sudah ada.
  • Telusuri fenomena pembanding baik yang berasal dari daerah lain atau negara lain. Catat hasil pembelajaran yang bisa dipetik dari perbandingan itu.
  • Buatlah outline tulisan yang akan dibuat. Keberadaan outline akan membantu proses penulisan menjadi terarah dan tetap fokus. Jika langkah-langkah tadi sudah dilalui, mulailah menulis.

Tips Menulis Populer

  • Pergunakan pola kalimat yang sederhana (subjek-predikat-objek) sehingga memudahkan pembaca memahami pesan yang disampaikan. Panjang kalimat tidak lebih dari 13 kata.
  • Hindari penggunaan kalimat bertingkat. Uraikan kalimat bertingkat menjadi dua atau tiga kalimat pendek.
  • Hindari penggunaan paragraf yang terlalu panjang. Maksimal satu paragraf berisi lima baris kalimat.
  • Hindari penggunaan istilah teknis, jargon, akronim, dan kata asing/serapan. Istilah teknis adalah istilah yang hanya dikenal dalam disiplin ilmu tertentu. Jargon adalah istilah yang hanya berlaku di lingkungan tertentu.
  • Sajikan data secara konkrit dan spesifik. Hindari penggunaan pernyataan umum yang tidak mempunyai arti yang jelas. Salah satu cara menyajikan tulisan spesifik adalah dengan meniadakan kata sifat.
  • Pergunakan penjelasan detail hanya untuk hal yang relevan. Terlalu banyak detail bisa mengganggu pemahaman atau kelancaran membaca.
  • Sederhanakan data dan angka yang abstrak dengan menggunakan analogi. Konsep dan angka yang abstrak justru akan mengganggu kenyamanan pembaca.
  • Tulisan harus relatif siap saji, sehingga redaktur tidak perlu merombak total. Karena itu perhatikan jumlah karakter yang ditetapkan masing-masing media.
  • Tulisan opini tidak mempunyai bentuk baku. Hal terpenting tulisan harus menarik: dikemas secara jelas, mudah dipahami, menghibur, dan tidak menggurui. Agar pembaca merasa nyaman, kemas tulisan dalam bahasa popular yang akrab dengan keseharian pembaca.

Cermati Media yang Dituju

  • Apakah media yang dituju adalah media umum atau segmented (politik, ekonomi, hukum-kriminal, leisure, atau hobi)?
  • Siapa pembaca terbesarnya (warga biasa, para pengambil kebijakan, kaum muda, atau profesional)
  • Bagaimana sebarannya (nasional atau hanya wilayah tertentu)?
  • Bagaimana kebijakan redaksionalnya terhadap isu itu (cenderung progressif atau konservatif)?

Tips Umum

  • Mulailah menulis dengan penjelasan objektif atas sebuah isu/kontroversi. Masukan unsur 5 W + 1 H (what, who, when, where, why, dan how).
  • Dalam berargumen, sajikan opini yang bertentangan pada bagian awal. Lalu sebutkan dengan tegas ketidaksetujuan Anda.
  • Pakailah data atau fakta ketika sebagai argumen pendukung sikap Anda. Gunakan juga kutipan yang mendukung posisi Anda.
  • Upayakan mencari alasan dan analogi yang berbeda dan orisinal dalam mempertahankan sikap Anda. Berikan alasan dengan urutan dari yang kuat, lebih kuat, hingga paling kuat. Boleh juga memakai ungkapan bijak untuk mendukung Anda.
  • Pada bagian akhir, berikan saran atau solusi terhadap masalah yang dihadapi. Jika tidak bisa, tidak ada salahnya untuk mengajak pembaca untuk memikirkan permasalahan yang diperbincangkan
  • Kutipan juga bisa efektif sebagai penutup, terutama jika kutipan itu berasal dari sumber yang dihormati di bidangnya. Pertanyaan retoris pun kadang bisa jadi penyimpul yang efektif.
  • Tulisan yang baik dan disusun secara logis akan memudahkan pembaca memahami situasi/isu yang dipaparkan dan bersikap atas fenomena itu. (dikutip dari berbagai sumber)

About Dwi Joko Widiyanto

Pemimpin Redaksi www.kanalfasilitator.com, communication specialist pada PT SOLIDARITAS Consultindo, sedang bereksperimen mengembangkan instrumen jurnalistik untuk program-program pembangunan (story of change), commuter Jakarta-Bandung

Fatal error: Uncaught wfWAFStorageFileException: Unable to save temporary file for atomic writing. in /home/bumiman3/public_html/wp-content/plugins/wordfence/vendor/wordfence/wf-waf/src/lib/storage/file.php:15 Stack trace: #0 /home/bumiman3/public_html/wp-content/plugins/wordfence/vendor/wordfence/wf-waf/src/lib/storage/file.php(542): wfWAFStorageFile::atomicFilePutContents('/home/bumiman3/...', '<?php exit('Acc...') #1 [internal function]: wfWAFStorageFile->saveConfig() #2 {main} thrown in /home/bumiman3/public_html/wp-content/plugins/wordfence/vendor/wordfence/wf-waf/src/lib/storage/file.php on line 15