Menunjukkan Bukti Keberhasilan pada Masyarakat
Seperti karakter masyarakat pada umumnya dan petani pada khususnya adalah dengan bersikap menunggu prakarsa dari pihak luar. Hal ini terutama karena terbawa oleh pengaruh proyek-proyek pembangunan. Mereka berpandangan bahwa setiap lembaga yang masuk ke wilayah mereka, pasti membawa bantuan.
Pada fase ini, bagi program-program pembangunan yang berorientasi pada pengembangan keswadayaan masyarakat, adalah dengan terlebih dahulu menunjukkan bukti keberhasilan yang manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Lebih cepat lebih baik!
Untuk mempercepat proses pembuktian ini, maka fasilitator harus bisa berkarya langsung di lapangan; di kebun dan atau di rumah bersama masyarakat. Masyarakat harus bisa membuktikan bahwa mereka mampu memperbaiki kehidupan mereka sendiri dengan tangan mereka sendiri.
Menemukenali Orang-orang Kunci
Siapa masyarakat yang kita ajak untuk bekerja bersama?
Di tengah masyarakat, seberapa kuatpun penolakan masyarakat, pasti ada inisiator. Ada sekelompok orang yang paling pertama membuka diri terhadap gagasan-gagasan baru. Mereka tidak selalu pimpinan formal di wilayah itu. Kelompok ‘orang kunci’ pertama adalah anggota masyarakat biasa yang sangat terbuka terhadap ide- ide baru sekaligus menjadi panutan bagi masyarakat di sekitarnya. Mereka juga mempunyai kemampuan dasar untuk mempengaruhi dan menggerakkan orang lain. Namun kita perlu berhati-hati dengan orang kunci dari kelompok pertama ini. Kadang-kadang orang-orang kunci ini hanya pintar omong, mampu menggerakkan orang lain, namun mereka sendiri tidak berbuat apa-apa untuk menjadi contoh bagi keluarga lain. Bahkan cenderung bertindak feodal dan mengeksploitasi anggota kelompok untuk mengerjakan kebunnya sendiri.
Kelompok orang kunci yang kedua adakalanya berasal dari anggota masyarakat biasa, bahkan yang cenderung terpinggirkan; biasanya mereka minder, takut berbicara karena takut salah, namun mempunyai keinginan kuat untuk belajar dan tekad yang kuat untuk mengubah hidupnya. Mereka suka duduk di barisan belakang kalau terlibat dalam pertemuan atau diskusi, sering menghindar kalau didekati. Namun begitu berhasil mendekatinya dan mengajaknya diskusi tentang impian masa depan yang lebih baik, wajahnya cerah dan sinar matanya berbinar- binar. Ada semangat yang sangat kuat dari sorot matanya untuk melakukan sesuatu.
Jadi, persamaan karakter dari kedua kelompok orang kunci di atas adalah bersikap terbuka untuk belajar, bersemangat ketika diajak berbicara tentang ide-ide baru untuk mencapai kehidupan yang lebih baik, mempunyai kemauan untuk menerapkan apa yang mereka telah pelajari, mempunyai kemauan untuk mempertukarkan dan menyebarluaskan cerita-cerita sukses yang mereka telah capai kepada orang lain di sekitar mereka. Kemudian setelah mencapai keberhasilan dalam hal tertentu, rasa percaya diri mereka biasanya meningkat, mulai berani berbicara kepada orang lain, dan bahkan mulai berani mengajak dan menggerakkan orang-orang. Inilah orang-orang yang harus ditemukenali oleh fasilitator di wilayah program.
Menemukenali orang-orang kunci adalah strategi paling penting dalam pendekatan kepada masyarakat pada saat awal program. Kalau berhasil menemukan orang-orang kunci ini, mereka-mereka inilah yang nantinya akan menjadi inisiator. Strategi selanjutnya adalah bagaimana mendorong para inisiator untuk menggerakkan proses perubahan dalam skala yang lebih luas.
Tetapi dari pengalaman lapangan, menemukenali orang-orang kunci ini baru bisa dilakukan kalau fasilitator tinggal dan menetap di lokasi program. Seringkali orang-orang kunci tidak banyak menarik perhatian orang. Jadi kalau fasilitator hanya datang dan pergi ke lokasi program dan hanya mengandalkan pertemuan sesaat untuk menemukan orang kunci dengan melihat betapa aktifnya orang itu berbicara, kemungkinan besar tidak akan bisa menemukan orang kunci yang sebenarnya. Akan salah besar! Kejelian untuk menemukenali orang-orang kunci ini bisa terjadi kalau fasilitator memiliki kedekatan psikologis dengan masyarakat, berempati, dan berbaur dalam kehidupan keseharian masyarakat.
Mulai dari Skala Kecil
Kecil itu Indah! Begitu salah salah satu filosofi pendekatan WN yang selama ini diterapkan dalam program pembangunan masyarakat di berbagai belahan dunia, Asia, Afrika hingga Amerika bagian Selatan.
Filosofi tersebut mengandung dua makna mendasar. Pertama, untuk melakukan perubahan dalam suatu komunitas yang besar tidak harus dilakukan sekaligus dalam skala yang besar. Memulai suatu perubahan dalam skala yang kecil, selain lebih murah juga akan mengurangi risiko jika nantinya strategi dan inisiasi program untuk mencapai perubahan tersebut ternyata gagal.
Kedua, untuk mencapai sebuah perubahan di masyarakat, perlu dimulai dari hal-hal yang kecil dan sederhana sebagai titik masuk, yang mana titik masuk tersebut benar-benar menjawab kebutuhan praktis masyarakat, dapat dilihat dan dirasakan hasilnya oleh masyarakat dalam waktu singkat, dan keberhasilan tersebut bisa menjadi modal untuk menumbuhkan rasa kepercayaan diri masyarakat untuk mencapai perubahan yang lebih besar. Konsep dan strateginya boleh besar, tapi mulailah dari hal-hal yang kecil.
[Farida Budi Utami – butami2001@yahoo.com]